Langsung ke konten utama

Krisis Tahu dan Tempe Akibat Harga Kedelai Dunia Melambung Tinggi

 


Kota Tangerang, Sabtu (29/5/2021) Tempe dan tahu di Kota Tangerang menjadi komoditi yang langka dalam beberapa hari ke belakang imbas dari harga kedelai dunia naik. Hal ini melihat tren harga dari Chicago Board of Trade (CBOT), pada pertengahan Mei 2021, harga kedelai dunia berada di kisaran US$ 15,86 per bushels atau harga akhir Rp 10.084 per kg, naik sekitar 11,2% dibanding April 2021 yang tercatat sebesar US$ 14,26 per bushels.

Atas kenaikan harga tersebut, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag) Oke Nurwan pun memaklumi harga kedelai di tingkat pengrajin tahu dan tempe akan mulai bergerak pada kisaran Rp 10.500 per kg dan berpotensi menggerek harga tahu dan tempe di tingkat pengrajin.

"Akan terjadi penyesuaian harga kedelai impor di tingkat pengrajin tahu dan tempe dikarenakan komoditas kedelai asal Amerika Serikat ini belum memasuki masa panen," ujar Oke dalam keterangan tertulis

Seorang warga, Desi Purwati (38) mengaku siap membeli tempe dan tahu dengan harga tinggi karena dua produk olahan kedelai itu makanan pokok bagi masyarakat Indonesia. "Ya itu makanan wajib, makanya kalau di jual mahal juga pasti dibeli," ujar Desi.

Ditambah lagi sebagai pedagang nasi uduk, dirinya kerap ditanyakan para pelanggan yang tidak melihat hidangan tempe dan tahu selama tiga hari belakangan. "Makanya saya berharap tempe sama tahu ada lagi, makanan di dagangan nasi uduk saya kayak sepi karena nggak ada keduanya," tambahnya.

Dampak kenaikan harga tersebut menjadi alasan para penjual tahu dan tempe di Pasar Ramadan Tangerang mogok kerja dan menutup tokonya. Lani, seorang penjual bumbu dapur di Pasar Anyar mengatakan kalau penjual tahu dan tempe yang berdempetan dengan tokonya sudah beberapa absen berjualan.

"Ini sudah tiga hari lalu tutup. Biasanya selalu buka kok, dia jualan tempe dan tahu," kata Lani. Ia meneruskan ada tiga sampai empat pedagang tahu dan tempe yang sudah menutup tokonya selama tiga hari sampai hari ini.

Namun, kata Lani, satu diantara pedagang tahu dan tempe ada yang memberi kabar ke Leni bila hendak membuka gerainya besok. "Ada sih yang mau buka kalau enggak besok ya kapan tau deh. Mungkin ya katanya,” tambahnya.

Penulis: Azhar Baedilah

Komentar